Perubahan lingkungan eksternal yang begitu cepat dan kental dengan pengaruh revolusi teknologi informasi, telah memberikan pesan perubahan yang kuat bagi seluruh organisasi masyarakat sipil di Indonesia. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah alat bagi perluasan jangkauan organisasi terhadap jaringan, komunitas dan konstituen; alat komunikasi efektif dengan sektor pemerintah dan sektor bisnis. TIK juga menjadi pendorong perbaikan tata kelola internal organisasi, sekaligus pengganda kekuatan sumber daya organisasi yang lain yaitu sumber daya keuangan, sumber daya manusia, serta data, informasi dan pengetahuan.
Penabulu meyakini bahwa penguasaan TIK dan pengelolaan pengetahuan oleh organisasi masyarakat sipil Indonesia kini telah menjadi syarat keberlangsungan dan keberlanjutan organisasi. Keduanya akan menjadi faktor pembeda yang menentukan konstalasi baru organisasi masyarakat sipil Indonesia masa depan.
Pengelolaan pengetahuan akan menjamin pertumbuhan organisasi, menguatkan radar sensitivitas dan menguatkan daya ungkit sumber daya organisasi yang lainnya. Pengelolaan pengetahuan akan menyasar 3 dimensi organisasi yaitu dimensi obyek, agen dan konteks. Muara pengetahuan atau ingatan organisasi masyarakat sipil terbangun dari dua arus pengetahuan, yang masing-masing membutuhkan model pengelolaan khusus: arus pengalaman akan dikelola menggunakan pendekatan budaya organisasi dan arus informasi akan dikelola menggunakan pendekatan sistemik.
Untuk membuat muara pengetahuan atau ingatan organisasi mampu menjamin pertumbuhan dan keberlanjutan organisasi maka dibutuhkan spiralisasi dan konversi pengetahuan, yang dikelola dalam organisasi pembelajar. Terdapat tiga elemen utama pembentuk kondisi pemungkin pengelolaan pengetahuan pada organisasi pembelajar yaitu: budaya organisasi, sistem, dan satu elemen baru yaitu: teknologi, terutama TIK.
Program mendorong penggunaan TIK sebagai alat dan media komunikasi organisasi yang efektif dan efisien baik bagi penguatan internal organisasi maupun perluasan jaringan para pihak, sebagai basis pengembangan web yang akan membuka peluang interaksi dan penggalangan keterlibatan konstituen, donor dan masyarakat luas dan sebagai pilihan baru penggunaan aplikasi yang membantu operasi organisasi, mendorong terbangunnya pola kerja, pendekatan, program dan layanan baru.
Intervensi program dilakukan melalui kampanye, pelatihan intens dan terfokus, pendampingan dan konsultansi, riset, kajian, diskusi reguler dan pengembangan literasi terbuka, serta kolaborasi pengembangan platform, produk, perangkat dan panduan
Sumber: http://penabulufoundation.org/teknologi-informasi-pengelolaan-pengetahuan/